Jumat, 20 Mei 2011

Apakah Perbedaan Utama antara Orang Berprestasi Tinggi dengan Orang Berprestasi Biasa-biasa saja?

Apa yang menyebabkan seseorang mencapai prestasi sedemikian tinggi? mengapa banyak orang menukik, sementara orang lain meroket? anda pasti memahami maksud saya. anda bisa menyebutnya keberuntungan, atau bakat. Namun sesungguhnya sebagian orang sepertinya mencapai hal-hal luar biasa walaupun mereka menghadapi kesulitan-kesulitan luar biasa.

Apa akar dari Sebuah Prestasi?
·         Latar Belakang keluarga? Dibesarkan dalam keluarga yang baik memang patut disyukuri, namun bukan merupakan indikator prestasi yang dapat diandalkan. Banyak orang sukses berasal dari keluarga berantakan.
·         Kekayaan? Tidak, beberapa orang peraih potensi terhebat berasal dari keluarga berekonomi menengah atau menengah kebawah. Kekayaan bukanlah indikator tingginya prestasi, dan kemiskinan bukanlah jaminan rendahnya prestasi.
·         Kesempatan? Anda tentu tahu, kesempatan itu tidak muda dipahami. Dua orang dengan karunia, talenta dan sumber-sumber daya serupa, dapat melihat sebuah situasi dengan cara pandang berbeda. Yang satu melihat kesempatan besar, sementara yang lain tidak melihat apapun. Kesempatan adalah milik mereka yang melihatnya.
·         Moralitas yang tinggi? Saya kira moralitas tinggi merupakan kuncinya, namun ternyata bukan. Banyak orang yang bermoralitas tinggi namun prestasinya tidak tinggi. Banyak pejabat berprestasi tinggi namun moralitas rendah. Mungkin itu anda?
·         Tidak adanya kesulitan? Bagi setiap orang sukses bukan tidak pernah mengalami masalah, namun justru banyak masalah yang dihadapi.

Bukan, dan bukan semuanya itu. Saya melihat satu faktor yang membedakan mereka yang terus bersinar dengan mereka yang tidak: perbedaan antara orang yang prestasinya biasa-biasasaja dengan orang yang berprestasi tinggi adalah cara mereka melihat kegagalan serta tindakan mereka untuk mengatasinya. Tidak ada hal lain lagi sama besar pengaruhnya terhadap kemampuan seseorang untuk meraih prestasi dan memperoleh apapun yang ia inginkan dengan segenap hati dan pikiran.

Kamis, 19 Mei 2011

Apa kata Alkitab tentang Nasib


Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita lihat apa definisi nasib dan apa definisi takdir, agar kita tidak ditipu oleh setan, karena Tuhan Yesus datang ke dunia ini supaya hidup kita ini mengalami, menikmati berkat , pemeliharaan secara holystik (tubuh, jiwa, roh) dan mengalaminya dalam segala kelimpahan ( Yohanes 10 : 10b ).

Nasib adalah: suatau keadaan yang dialami manusia sebagai akibat dari sikap atau perbuatan yang sengaja atau tidak, yang dilakukannya sehingga mengalami akibat dari perbuatannya tersebut, dan akaibat itu bisa dirubah, karena nasib itu pilihan. Misalnya; kaya, miskin, bodoh, pandai, jadi orang baik atau jadi orang jahat,dll. Orang bisa menjadi kaya karena berusaha dengan tekun, disiplin, rajin, sebaliknya orang bisa miskin karena malas, ceroboh, tamak, dan tidak mau belajar. Demikian juga orang bisa pandai dan berhasil dalam hidupnya karena orang itu mau serius, sungguh-sungguh belajar, dan akhirnya menduduki jabatan tertentu di suatau perusahaan . Inilah pilihan, atau kehendak bebas manusia !!!

Takdir / kodrat / ketentuan Tuhan: adalah suatu ketetapan / keputusan Tuhan yang tidak dapat dirubah, dibatalkan, dan manusia tidak dapat memilih. Ini meliputi, Lahir, hidup, mati, jenis kelamin. Misalnya; ketika kita lahir didunia ini, kita tidak bisa memilih mau lahir dari rahim wanita yang mana? yang kaya, cantik, terpandang, dan memiliki keluarga yang utuh, dll. Kita ditentukan lahir deri rahim ibu kita, dan kita tidak bisa memilih. Atau waktu saudara memilih dilahirkan bukan sebagai manusia…mana bisa…? Mau memelih jenis kelamin, kemudian matinya mau pada saat anda kotbah di mimbar , atau pada saat tidur tiba-tiba mati…TIDAK BISA !!! karena Takdir itu adalah ketentuan Tuhan.

JADI, APA KATA ALKITAB TENTANG NASIB :
Tuhan memberikan kepada kita kehendak bebas dalam menentukan hidup kita sendiri, diberkati, kaya, gagal. Miskin, bodoh, pandai, cerdas, ternyata itu suatu pilihan hidup. Perhatikan beberapa hal berikut ini :
  1. Nasib Buruk ( 2 Petrus 2 : 13 ) AKIBAT DARI KEJAHATAN
Banyak orang berfikir nasib buruk yang dialaminya adalah sebuah kesialan, suatu takdir Tuhan. Padahal Nats Alkitab ini berkata, nasib buruk itu dialami karena upah dari suatau kejahatan. Supaya saudara tidak mengalami nasib buruk, jangan jahat !!!
  1. Nasib Miskin AKIBAT DARI PENGERTIAN YANG SALAH
Ada banyak orang berkata bahwa miskin itu adalah trade name yang tidak bisa diubah menjadi kaya. Pengertian inilah yang mebuat roh kemiskinan itu tinggal tetap. Rasul Paulus berkata, dalam 2 Korintus 8 : 9 “...bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi MISKIN, sekalipun Ia KAYA, supaya kamu menjadi KAYA oleh karena KEMISKINAN-NYA”. Mestinya nasibmu itu kaya, tetapi kenapa masih miskin? Alkitab ajarkan : kita harus mengenal kasih karunia-Nya, kemudian jangan malas, lakukan yang bisa saudara lakukan, jangan menyerah sebelum mencoba, minta hikmat Tuhan dalam bekerja. Pasti nasib mu berubah, menjadi diberkati.
  1. Nasib Sial Dan Kebinasaan ( Lukas 13 : 1 – 5 ) AKIBAT DARI DOSA
Ada 18 orang yang mati tertimpa menara di dekat Siloam, dan orang banyak memperbincangkan bahwa orang yang mati terimpa itu adalah orang yang sangat berdosa, sehingga sial dan mati tertimpa menara. Tetapi Tuhan Yesus berkata kalau tidak bertobat maka merakapun akan sial dan binasa juga. Jadi supaya saudara tidak sial dan binasa maka pilihan mu harus bertobat.
  1. Nasib Kalah Dan Hina ( Mazmur 81 : 16 ) AKIBAT DARI MEMBECI TUHAN
Kata “tunduk” = kalah, Kata “menjilat” = hina. Jadi saudara mengalami kekalahan, orang memandang remeh, hina terhadap dirimu itu bukan takdir Tuhan, tetapi Alkitab berkata karena “orang itu membenci Tuhan”. Tidak melakukan Firman Tuhan, tidak menjaga kekudusan, hidup menurut hawa nafsu, mengikuti ilah-ilah jaman ini. Kalau saudara ingin memiliki nasib yang baik, menjadi pemenang, dan dihormati, pilihanmu adalah lakukan Firman Tuhan.
Mari tentukan nasib anda, jangan salah memilih supaya nasibmu baik, minta tuntunan Tuhan Yesus, bersama DIA saya yakin kita semua menikmati janji-janji Tuhan. Dan kita tidak mudah ditipu oleh penyesat-pentesat akhir zaman ini.